
Berapa lama ASI bertahan di suhu ruangan menjadi salah satu pertanyaan yang kerap kali dilontarkan oleh para ibu, terlebih bagi ibu muda.
Air susu ibu (ASI) menjadi salah satu sumber nutrisi penting dan efektif bagi tumbuh kembang bayi, di mana saat bayi belum bisa konsumsi makanan yang berat.
Di lain itu, yang menjadi pertanyaan ialah mengenai cara penyimpanannya dan dapat bertahan berapa lama secara lebih lanjut, agar ASI tetap sehat dan higienis.
Berikut Kapsul Kutuk Asli rangkum mengenai berapa lama ASI bertahan di suhu ruang?
Berapa Lama ASI Bertahan di Suhu Ruangan?

Air susu ibu (ASI) adalah sumber gizi utama bagi bayi yang belum mampu mengonsumsi makanan padat dan sangat disarankan bagi bayi.
ASI mengandung sumber nutrisi penting bagi tumbuh kembang bayi, seperti:
- Protein
- Lemak
- Vitamin
- Karbohidrat
Sementara itu, untuk masalah warna ASI sendiri dapat berubah sebagai salah satu respon atau tanggapan dari berbagai macam faktor.
Bisa saja, ASI berwarna putih, kuning, atau malah berwarna kebiruan. Hal ini balik lagi pada apa yang dikonsumsi oleh ibu.
Lantas, sebenarnya berapa lama ASI bertahan di suhu ruangan?
- ASI perah tahan hingga 4 jam dalam suhu ruangan 25 derajat celcius
- ASI perah tahan hingga 24 jam saat disimpan pada kotak pendingin yang ditambah dengan ice pack (kantung es)
- ASI perah tahan hingga 4 hari saat ditaruh pada kulkas di bagian chiller (lemari pendingin) dengan suhu minimal 4 derajat celcius
- ASI perah tahan hingga 6 bulan jika disimpan di dalam freezer dengan suhu -18 derajat celcius
Akan tetapi, yang perlu diingat dan diperhatikan bahwasannya proses pembekuan ASI perah kemungkinan bisa menghilangkan beberapa zat penting yang berguna untuk menahan infeksi pada bayi.
Yang lebih parahnya lagi, semakin lama masa penyimpanan ASI perah, baik itu ASI yang didinginkan ataupun dibekukan, bisa menghilangkan kadar kandungan vitamin C pada ASI.
Penting Disimpan dalam Wadah Tertutup

Pentingnya bagi ASI agar tetap disimpan dalam wadah yang tertutup. Hal ini bukan tanpa alasan, untuk menghindari dari kuman.
Menurut Halodoc, setidaknya ada beberapa cara menyimpan ASI yang salah dan tidak direkomendasikan:
- Wadah yang digunakan tidak steril. Apabila wadah yang digunakan tidak steril, maka berpotensi menjadi tempat tumbuh dan berkembang biak kuman maupun bakteri.
- Wadah tempat penyimpanan salah. Wadah yang disarankan untuk menyimpan adalah kantong ASI dan botol kaca. Jangan menyimpan terlalu penuh di kantong ASI karena bisa berakibat bocor. Jangan pula menyimpan di botol kaca yang masih basah.
- Menyimpan di pinggir pintu kulkas. Hal ini karena pintu lemari es atau lemari kulkas bukan tempat yang dingin, sehingga ASI tidak dingin dan berpotensi memunculkan bakteri.
- Menyimpan bersama dengan daging segar. Walaupun ASI sudah tertutup dengan rapat, tetap harus hindari dari bahan makanan lain, karena tidak tahu akan steril dan higienisnya.
- Menyimpan ASI yang masih tersisa. Apabila masih ada ASI tersisa, lebih baik adalah dibuang. Karena, ASI saat dibuka harus langsung dihabiskan dan jangan sampai disisakan.
Mengenai masalah ASI memang menjadi hal yang terbilang cukup kompleks. Akan tetapi, tidak menjadi masalah, karena ini demi nutrisi dan tumbuh kembang bayi ke depannya.
Selalu lakukan gaya hidup yang sehat, agar ASI yang dihasilkan juga semakin berkualitas dan bernutrisi bagi tumbuh kembangnya.
- Artikel sebelumnya: Warna ASI yang Bagus
- Artikel selanjutnya: Apakah ASI Bisa Basi?
Sepatah Kata dari Kami
Berdasarkan mengenai berapa lama ASI bertahan di suhu ruangan, dengan jelas di atas setidaknya 4 jam, tetapi dengan aturan yang ketat.
Apalagi, ASI menjadi sumber asupan makanan dan nutrisi eksklusif yang jauh lebih efektif dibandingkan dari hanya sekadar susu formula saja.
Penting juga bagi ibu untuk tetap menjaga kesehatan tubuhnya. Selain itu, penting untuk memiliki gaya hidup yang sehat demi memicu menghasilkan ASI yang bernutrisi.