
Mengetahui faktor apa saja penyebab bayi muntah setelah minum ASI, karena kebiasaan ini jarang terjadi dan mungkin karena hanya dialami oleh beberapa bayi saja.
Tentunya, apabila mengetahui bayi yang muntah ini, orang tua terutama bunda akan “shock” dan mencari berbagai macam solusi untuk mengantisipasinya.
Apalagi, tentunya sebagai orang tua menginginkan bayi yang dapat dengan tumbuh normal dan tidak ada gangguan selama masa menyusui air susu ibu (ASI), terlebih saat masa ASI eksklusif.
Berikut Kapsul Kutuk Asli rangkum mengenai penyebab bayi muntah setelah minum ASI yang perlu diwaspadai dan diantisipasi oleh orang tua.
Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI

Bayi yang baru lahir memang hanya mampu mengonsumsi air susu ibu (ASI) sebagai sumber asupan bagi tubuh maupun nutrisi yang penting, karena keterbatasan kemampuannya.
Bahkan, bayi yang berusia hingga 6 bulan harus memperoleh ASI eksklusif dalam mendukung tumbuh kembangnya lebih optimal dan maksimal lagi.
Sebenarnya, penyebab bayi muntah setelah minum ASI ini adalah kondisi yang normal. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa jadi disebabkan oleh gangguan berbahaya yang perlu diwaspadai oleh orang tua.
1. Gumoh
Bayi muntah setelah minum ASI dikenal dengan nama gumoh.
Biasanya, bayi mengalami gumoh karena ASI yang ditelan oleh bayi kembali ke kerongkonan, karena otot di saluran pencernaan bayi, yakni pada bagian kerongkongan dan lambung masih lemah. Biasanya, kondisi ini dinamakan dengan refluks.
Kemungkinan yang terjadi jika bayi mengalami refluks:
- Ukuran lambungnya masih sangat kecil, sehingga cepat terisi penuh.
- Refluks yang terjadi karena katup kerongkongan yang belum sempurna, sehingga belum dapat bekerja optimal dalam menahan dari isi lambung.
Biasanya, bayi muntah ini akan berlangsung hingga bayi ini menginjak usia 4 hingga 5 bulan. Setelah itu, biasanya case gumoh akan berhenti secara sendirinya.
2. Gastroenteritis
Untuk case yang satu ini, infeksi pada saluran pencernaan bayi biasanya disertai dengan diare.
Gastroenteritis adalah muntah dan diare akibat dari infeksi atau peradangan yang terjadi pada dinding saluran pencernaan, terutama pada lambung dan juga usus. Biasanya, masyarakat luas lebih mengenalnya dengan nama muntaber.
Anak-anak atau bahkan balita akan mudah mengalami risiko penyakit ini, karena belum memiliki daya tahan tubuh kuat, sehingga tubuhnya mudah terserang oleh infeksi.
Cara Mengatasi Bayi Muntah Setelah Minum ASI

Jika ada penyebabnya, tentu adapula cara mengatasi bayi muntah setelah minum ASI agar di lain waktu tidak mengalami case yang serupa.
Akan tetapi, sebagai orang tua, sebenarnya gumoh ini tidak perlu dikhawatirkan dan biasanya akan mereda dengan sendirinya, seiring dengan bertambahnya dari usia bayi tersebut.
Akan tetapi, tentu ada beberapa cara mengatasi bayi muntah setelah minum ASI secara efektif:
- Upayakan agar posisi kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya saat sedang menyusu.
- Posisikan tubuh agar tetap tegak setelah menyusu, sehingga bayi jauh lebih mudah untuk bersendawa.
- Biarkan bayi menyusu dalam keadaan yang tenang, guna menghindari bayi yang mengisap terlalu banyak udara secara bersamaan dengan ASI.
- Biasakan bayi menyusu secukupnya, tetapi dalam intensitas yang jauh lebih sering. Karena, menyusu yang terlalu banyak atau berlebihan, bisa membuat lambung bayi teregang karena penuh, sehingga memicu bayi muntah setelah minum ASI.
- Pastikan popok ataupun pakaian yang dikenakan tidak terlalu ketat.
- Hindari menggoyangkan bayi yang terlalu aktif apabila sehabis menyusu.
Apabila beberapa cara mengatasi bayi muntah setelah minum ASI di atas sudah dilakukan, tetapi bayi masih tetap saja muntah, maka perlu kamu konsultasikan terhadap dokter anak.
Terlebih lagi, apabila intensitas muntah tersebut terjadi secara sering dan berlebihan, maka kamu sebagai orang tua barulah was-was dan melakukan antisipasi.
- Artikel sebelumnya: Tanda Bayi Cukup ASI
- Artikel selanjutnya: Warna ASI yang Bagus
Sepatah Kata dari Kami
Penyebab bayi muntah setelah minum ASI di atas sebenarnya terjadi akibat gumoh ataupun gastroenteritis, yang sebenarnya wajar terjadi.
Akan tetapi, walaupun wajar terjadi, tetapi bayi tersebut mengalami intensitas muntah yang begitu banyak dan tidak wajar, maka penting untuk bisa mengkonsultasikannya secara langsung dengan dokter anak.
Di lain sisi, pastikan untuk bisa menyusu dengan posisi bayi yang benar, agar tidak memicu risiko terjadinya muntah secara berkelanjutan di lain waktu.